Senin, 27 Oktober 2014

RESENSI NOVEL

Resensi Novel


Resensi  Novel
       Resensi buku adalah kupasan atau pembahasan tentang buku yang biasanya disiarkan
melalui media massa, seperti surat kabar dan majalah.  Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku. Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi.
Unsur-unsur resensi
     1.       Judul resensi
     2.       Identitas buku
     3.       Kepengarangan
     4.       Sinopsis
     5.       Keunggulan dan kelemahan buku
     6.       Gaya bahasa
     7.       Simpulan
Judul resensi bukan judul buku. Judul resensi adalah judul karangan dari penulis resensi berdasarkan sesuatu yang menurutnya menarik dan bermakna sesuai isi resensinya.
Identitas buku meliputi:
-          Judul buku
-          Pengarang
-          Penerbit
-          Tahun terbit
-          Jumlah halaman
-          Harga
Kepengarangan yaitu isi resensi berkenaan dengan diri pengarang buku, antara lain riwayatnya dalam dunia mengarang/tulis-menulis, karya-karyanya, keterkaitan karya yang diresensi dengan karya lainnya.
Sinopsis adalah kilasan isi buku.
Keunggulan dan kelemahan buku berkenaan dengan apa kelebihan dan kekurangan buku yang bersangkutan. Kelebihan dan kekurangan ini seperti menarik/tidaknya cerita, kedalaman makna, pilihan kata, keterkaitan dengan fakta kehidupan nyata, dll. Termasuk dalam kelebihan dan kekurangan ini adalah kondisi fisik buku, seperti gambar kulit depan menarik/tidak, kertasnya berkualitas tinggi/rendah, dll.
Gaya bahasa adalah cara bercerita penulis, seperti pilihan kata, bahasa mudah dimengerti, banyak memakai bahasa sehari-hari/populer, dsb.  Gaya bahasa ini kadang dimasukkan ke dalam kelebihan dan kekurangan karya.
Simpulan berisi pernyataan penulis resensi tentang bagus tidaknya buku dan pihak-pihak yang tepat sebagai pembaca buku tersebut. Contoh kalimat simpulan resensi : Buku ini sangat bagus dan sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang menekuni bidang bahasa.
Macam Macam Resensi
• Informatif
Resensi jenis ini hanya sebatas memberikan informasi tentang cerita yang sedang diulas. Bagaimana sinopsisnya, siapa pengarang atau pembuat cerita, dan juga segala informasi tentang cerita tersebut.

• Evaluatif
Salah satu dari macam macam resensi adalah resensi evaluatif. Resensi jenis ini lebih mengulas suatu cerita lebih dalam dan lebih detail. Peresensi akan mengungkapkan apa kelebihan dari cerita tersebut dan juga tentang kekurangannya.
Tokoh, alur, latar belakang, semuanya akan diulas dan dievaluasi menurut sudut pandang si peresensi.

• Informatif dan evaluatif
Resensi jenis ini adalah gabungan antara informatif dan evaluatif. Jenis resensi ini disebut sebagai resensi yang ideal dan paling bagus, karena selain memuat informasi tentang suatu cerita, resensi juga memuat ulasan menurut sudut pandang si peresensi.
Contoh resensi
Bocah-Bocah Penantang Badai



 

Judul buku                     :  Laskar Pelangi
Pengarang                     :  Andrea Hirata
Penerbit                        :  Bentang, Jakarta
Tahun terbit                   :  2007
Tebal                             :  563 halaman
Harga                            :  Rp60.000,00
Dalam jagad kepengarangan nama Andrea Hirata tidak dikenal. Ia pun bukan seorang yang membiarkan dirinya menjadi seorang penulis. Ia lebih menekuni suatu keterampilan guna mewujudkannya dalam suatu jenis pekerjaan tertentu. Jelas belum ada maksudnya untuk menjadi seorang yang mentransfer ilmu lewat goresan pena. Namun, gebrakan pertamanya di dunia penulisan langsung menggetarkan, pun pada para penulis yang telah punya nama besar. Buku pertama Andrea langsung meledak. Buku ini dicetak berkali-kali dalam dalam hitungan bulan. Suatu prestasi bersejarah yang cukup sulit dicari tandingannya.
Laskar pelangi bercerita tentang para bocah yang saling mempunyai perbedaan. Satu hal yang sama pada mereka yaitu mereka sama-sama punya Buk Muslimah, seorang guru yang punya gudang cinta yang padat sesak. Cinta Bu Muslimah menjadi semangat yang bergelora bagi mereka dalam menjalani hari-hari belajar. Waktu berjalan terasa sangat cepat saat bersama Bu Muslimah. Semua kesulitan terasa mudah saat mereka berkumpul bersama. Para bocah itu melalui hari-hari yang penuh kenangan. Yang manis terasa sangat manis, yang pahit terasa manis. Episode sekolah dasar ini telah menumbuhkan sebuah pohon cita-cita yang besar berurat berakar dalam jiwa mereka. Kelak mereka akan menantang badai seganas apa pun demi mencapai cita-cita tersebut.
Semua pembaca dalam kelas umur apa pun pasti termotivasi setelah membaca Laskar Pelangi. Semua hal sederhana dalam Laskar Pelangi, kecuali impian. Anak-anak sederhana dalam segala keadaan mereka, ternyata punya impian yang sangat luar biasa. Dan terbukti, orang menjadi seperti apa yang ia impikan.
Bahasa enak dibaca, renyah, dan lucu. Artinya pembaca sering tergelitik untuk tersenyum atau tertawa ketika membaca buku ini. Yang mengherankan adalah kok penulis begitu bersemangat memakai bahasa Latin untuk nama-nama tertentu. Adakah niat untuk memadukan keterbelakangan latar cerita Laskar Pelangi dengan kesan keilmiahan dari istilah-istilah bahasa Latin itu? Ya, supaya jangan terlihat terlalu di pedalaman.
Hal yang paling patut diberi masukan adalah kertas buku ini yang kertas buram. Padahal, harganya cukup lumayan. Lagipula, pada beberapa cetakan ada halaman-halaman yang kosong. Cetakan terkesan tidak rapi, tidak profesional, dan buru-buru.
Semua orang layak membaca buku ini. Buku ini memberi pencerahan, memberi semangat baru, dan memberi hiburan. Buku ini harus menjadi koleksi para pecinta buku berkualitas.
                                                                                                                   Penulis: Abu Syifa
***

1. Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi:
  • Tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku.
  • Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga.
  • Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu.
  • Penggolongan / bidang kajian buku itu: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya.2. Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat.
    3. Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan.
    4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
  • 5. Menentukan sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini:
  • Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antar bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan dinamikanya.
  • Isi pernyataan; bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, bagaimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas pemikirannya.
  • Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata di dalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah.
  • Aspek teknis; bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, dan kualitas cetakannya (apakah ada banyak salah cetak).
    Sebelum melakukan penilaian, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) dari resensi itu. Outline ini akan sangat membantu kita ketika menulis.
    6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar- dasar dan kriteria-kriteria yang telah kita tentukan sebelumnya.
  • Sumber By http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/resensi-novel.html

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar